Udah lebih dari 4 bulan sejak post terakhir gue and I MISS YOU! I miss this blog actually. Karena sekarang gue bener-bener lagi mengalami fase-literally-jomblo tanpa gebetan dan temen chat, gue jadi sulit untuk dapet tema yang pas untuk blog yang tidak seberapa ini. Bahkan gue hampir yakin bahwa kemampuan menulis gue udah menurun drastis gak kayak kadar lemak di tubuh gue hmm
BUT, hari ini gue mendapatkan pencerahan yang entah berasal dari mana, yang pasti bukan dari pacar karena Saya gak punya HEE. Gue akan membahas, lebih tepatnya curhat, tentang salah satu terminologi personalitas. Bermodalkan Google dan personality test yang free alias gratis ('cause I have no $$$, maklum lah beban negara alias pengangguran). Penasaran gak? Pasti enggak kan? Tapi berhubung gue ngotot, gue akan tetep ngasih tau kalian he he
BUT, hari ini gue mendapatkan pencerahan yang entah berasal dari mana, yang pasti bukan dari pacar karena Saya gak punya HEE. Gue akan membahas, lebih tepatnya curhat, tentang salah satu terminologi personalitas. Bermodalkan Google dan personality test yang free alias gratis ('cause I have no $$$, maklum lah beban negara alias pengangguran). Penasaran gak? Pasti enggak kan? Tapi berhubung gue ngotot, gue akan tetep ngasih tau kalian he he
Oke langsung ke pokok pembahasan. Kalian pernah denger istilah Ambivert, nggak? Bukan, ambivert bukan semacam obat untuk menyembuhkan penyakit Ambeien kayak Ambeven atau Ambejoss. Ambivert juga bukan golongan makhluk hidup yang bisa hidup di dua alam, itumah Amfibi. Di liat dari judul post ini, mungkin beberapa dari kalian mikirnya kalo seorang introvert nikah sama orang yang ekstrovert, anaknya otomatis jadi ambivert. But sorry, pals, bukan itu artinya. I mean it's not literally "married". Ambivert adalah istilah yang digunakan oleh para psikolog untuk mendeskripsikan personalitas yang ada akibat hasil perkawinan silang antara introvert dan ekstrovert dalam satu orang. Bahasa gue agak berat, intinya suatu saat lo bisa jadi orang yang super ekstrovert tapi di saat lain lo bisa jadi orang yang introvert banget sampe males ngomong. Ambivert tuh ada di tengah-tengah ekstrovert dan introvert lah gampangnya.
Thanks to Business Insider, gue menemukan informasi bahwa istilah kelompok personalitas introvert dan ekstrovert udah ada sejak tahun 1920-an dan ditemukan oleh seorang psikiater dari Swiss bernama Carl Jung. Saat itu, Carl Jung juga mengidentifikasi kelompok ketiga, tapi dia belum ngasih nama untuk kelompok itu. Barulah pada tahun 1940-an, para psikolog di dunia mulai menamakan kelompok tersebut dengan istilah ambivert. Biar gampang nyebutnya. Manusia memang lazy.
![]() |
| Source: Tenor Gif |
Berdasarkan informasi yang gue dapet dari beberapa situs di Google, gue bisa menyimpulkan beberapa karakteristik seorang ambivert.
1. Seorang ambivert bisa jadi orang yang ektrovert di satu hari, dan introvert di hari lain. Ibarat kepribadian ganda gitu deh, tapi dalam sisi positif.
2. Seorang ambivert senang bersosialisasi dan ngobrol sama banyak orang, tapi di sisi lain mereka juga seneng menghabiskan waktu sendirian, ibarat quality time with themselves gitu lah.
3. Seorang ambivert senang jadi pusat perhatian, tapi mereka sering gak nyaman kalo TERUS-TERUSAN jadi pusat perhatian.
4. Seorang ambivert senang bersosialisasi dengan orang baru, tapi mereka gak suka kalo pertemuan itu mendadak karena mereka harus mempersiapkan segalanya.
5. Seorang ambivert bukan tipe orang yang penyendiri, tapi mereka butuh momen-momen tertentu untuk sendiri.
6. Kalau udah ketemu seharian sama banyak orang, seorang ambivert biasanya pulang ke rumah dan gak ngomong sama sekali bahkan cenderung menyendiri. Karena menurut mereka, bersosialisasi dan ngobrol sama orang lain itu melelahkan.
"I crave space. It charges my batteries. It helps me breath. Being around people can be so exhausting." -Pinterest
7. Seorang ambivert bisa menempatkan diri dengan baik. Kalau mereka lagi ngobrol sama orang yang doyan ngomong, mereka akan cenderung diam, tapi kalau mereka lagi bersosialisasi sama orang yang pendiam, mereka bisa nyari topik yang menarik perhatian lawan bicaranya.
8. Di satu sisi, seorang ambivert senang jadi pusat perhatian kalau lagi dikelilingi banyak orang, tapi di sisi lain, mereka lebih senang memperhatikan alam sekitar mereka dan cenderung mendengarkan pembicaraan yang sedang terjadi di sekitanya (berasa tukang nguping deh).
9. Seorang ambivert bisa kuat pesta atau main seharian, tapi besoknya mereka bisa mendadak berubah jadi ansos yang doyan nongkrong di cafe sendirian atau baca buku di rumah seharian tanpa di ganggu orang lain.
10. Karakteristik terakhir yang paling menonjol adalah, seorang ambivert bahkan suka bingung sebenernya mereka itu ekstrovert atau introvert.
![]() |
| Source: Giphy |
"Being an ambivert is a confusing cycle. On the one hand I like being alone. On the other hand, I get stir crazy if I don't leave the house for a while." -Pinterest
Waktu jaman gue masih kuliah, gue suka nongkrong di kampus sama temen-temen gue sampe malem, tapi setelah pulang ke kosan, gue sama sekali gak punya temen dan emang gak berusaha nyari temen, karena menurut gue, gue butuh my space yang jadi tempat pelarian kalo gue lelah berosialisasi seharian sama banyak orang. Bahkan kadang-kadang gue suka ngelarang temen-temen gue untuk main ke kosan gue. 'Cause you know, it's My. Own. Freakin'. Space.
Gue selalu demam panggung sebelum presentasi atau nge-MC tapi setelah mulai, gue bisa mendadak jauh lebih rileks dan berubah jadi orang yang a6 like a g6 banget deh bahkan sampe promosiin akun Instagram gue biar followers gue nambah he he. Hampir setiap hari gue update Instagram stroy lagi main sama temen-temen gue tapi besoknya gue bisa menghilang seharian bahkan berhari-hari dengan HP mati karena lowbat yang gue simpen di dalam lemari. Pernah waktu itu gue bener-bener lagi jenuh sama rutinitas dan lagi gak mau bersosialisasi, akhirnya gue matiin HP selama 3 hari dan bolos kuliah tanpa ngasih tau siapa pun. Pas gue nyalain HP, banyak chat masuk dari temen-temen gue yang nanyain gue kemana bahkan beberapa dari mereka menyangka gue bunuh diri. Sinting. Itulah akibat dari kebanyakan nonton TV series sejenis 13 Reasons Why😞😑
![]() |
| Source: Wifflegif.com |
![]() |
| Source: Giphy |
Orang-orang yang deket sama gue pasti tau bahwa gue adalah orang yang menjunjung tinggi istilah Quality Time With Myself, yaitu dimana gue harus jalan sendirian with Me, Myself and I minimal sekali dalam sebulan, entah itu nonton film di bioskop, jalan-jalan di mall tanpa tujuan, nongkrong di Coffee Shop yang super sepi atau bahkan baca buku seharian di Gramedia (lumayan, gratis). Semua hal itu gue lakukan sendiri. Shout out to all independent women in this world! Gue juga termasuk tipe orang yang sangat percaya diri, gak peduli semua kekurangan gue, gue tetep merasa cantik (itumah emang kepedean haha) tapi serius deh, kalau kalian merasa cantik (meskipun sebenernya biasa aja), pasti aura positif kalian lebih terpancar. Sugesti itu penting, guys.
Tapi di sisi lain gue juga suka meragukan diri sendiri, gue jadi lebih overthinking dan merasa gak ada hal bagus di diri gue. Kalau gue udah ngerasa gini, temen-temen deket gue pasti langsung bilang, "Lo lagi butuh quality time with yourself, udah lama kan gak nonton sendiri?". Pernah suatu ketika gue lagi ngerasa bener-bener ngedown dan jenuh banget sama rutinitas gue, terus gue cerita sama salah satu temen deket gue bernama Nurvica Rosady, dan dia bilang sesuatu yang bikin gue menciptakan hashtag #WhenYourFriendKnowsYouSoWell lengkap dengan emot :') karena gue amat terharu.
![]() |
| Source: Giphy |
![]() |
| Terharu aing teh:') |
Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah gue merupakan seorang ambivert yang di suatu saat bisa nyari, beli bahkan sampe ngerakit meja TV sendirian, tapi di saat lain gue juga bisa memohon-mohon ke temen gue untuk nemenin gue beli softex ke Alfamart yang jaraknya cuma 50m dari rumah. Konfiyus, kan?
"I'm antisocial, yet social. I don't talk to people first, but when someone talks to me first, I'm up for talking to them. Some days, I'll be really talkative and friendly and other days I'm just in my shell like nah today ain't the day for socializing." -Tumblr











