Admire-Zone
Monday, April 25, 2016There's a boy. Satu cowok yang gue sendiri gak sadar ternyata dia super penting dalam hidup gue. Bukan. Bukan Bobi. Kalo dia emang akan selalu jadi penting. Tapi satu cowok ini. On our first conversation I was like "damn, I'm gonna like this boy so much" and I was right. He was funny, smart, and mysterious. Dang. He still is. Gue deket banget sama dia dari dulu. Gak bisa dibilang 'dulu' juga sih, gue kenal sama dia juga bahkan belom sampe bertahun-tahun. Tapi gue suka. Entah kagum entah emang suka beneran gue gak ngerti. He knows almost all of my secrets, gue nyaman aja kalo curhat ke dia. Dan anehnya, gue bahkan gak tau banyak tentang dia. I don't even know his siblings. Pokoknya tiba-tiba gue suka aja sama dia.
Our relationship is weird. Sekarang gue sama dia berteman dekat. Tapi ada saat-saat yang bikin gue merasa lebih dari temen sama dia. Ada saat-saat gue mikir dia suka sama gue, tapi di saat lain juga gue mikir itu gak mungkin. Gue bahkan gak tau dia suka sama gue atau engga. Dan gue gak mau tau. I like it the way it is.
Banyak orang bilang kalo gue cocok sama dia, kenapa gak jadian aja. Hmm pertanyaan sulit. Tapi ada satu hal yang bikin gue gak bisa jadian sama dia. Dan itu fatal. Bukan, dia bukan sodara gue. Horror abis. Ada alasan yang gak bisa gue bilang di sini. Dan kayaknya dia juga sadar makanya sekarang kita gak 'deket' kayak dulu.
But I'm just gonna say it here.
Dear someone-whom-I-admire-a-lot,
Thank you. Thank you for making me feel special, thank you for being there, thank you for making me laugh. And I just want you to know that I'm so grateful to have you in my life. You're the best kind of boy any girl could ask for. You're so loved.
Sincerely,
Me.


0 comments